Malang, 26 Agustus 2025 – Madrasah Aliyah (MA) Al Irtiqo’ Malang memperluas jangkauan pendidikannya dengan kembali menerima siswa internasional dari Thailand yang pada tahun sebelumnya menerima siswi dari Malaysia, Muhammad Hilmy (nama asli Nairin Amrit), yang tiba di Indonesia pada Kamis (21/8/2025). Kedatangan remaja asal Bangkok ini menjadi tonggak sejarah bagi lembaga pendidikan Islam tersebut dalam upaya menjaring pelajar lintas negara sekaligus memperkuat komitmennya sebagai pusat pembelajaran berwawasan global.
Muhammad Hilmy, yang menggunakan nama Nairin Amrit di Thailand, resmi bergabung sebagai siswa MA Al Irtiqo Malang setelah melalui proses seleksi ketat melalui kerja sama dengan lembaga pertukaran pelajar internasional. Dalam kesempatan pertama di lingkungan baru, Hilmy mengungkapkan antusiasmenya untuk memadukan pendalaman ilmu agama dengan eksplorasi budaya Indonesia. “Saya ingin memperkuat pemahaman tentang bahasa Arab dan ilmu syariah di lingkungan yang autentik. Selain itu, saya tertarik belajar langsung tentang tradisi pesantren yang khas di Indonesia,” ujarnya dengan percaya diri.
Kepala MA Al Irtiqo’ Malang, Cindy Indra Amirul Fiqri, M.Pd., menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang madrasah untuk menjadi center of excellence pendidikan Islam yang inklusif. “Kami tidak hanya fokus pada pengajaran kurikulum nasional dan pesantren, tetapi juga ingin menciptakan ruang bagi pertukaran budaya. Kehadiran Hilmy menjadi awal untuk membuka pintu bagi pelajar dari berbagai negara, terutama kawasan Asia Tenggara,” tuturnya dalam sambutan penyambutan siswa baru.
Cindy Indra Amirul Fiqri, M.Pd., MA Al Irtiqo’ telah menyiapkan program khusus untuk siswa internasional, termasuk pelatihan bahasa Arab intensif, modul keislaman berbasis multikultural, serta kegiatan ekstrakurikuler yang memadukan seni tradisional Indonesia dan Thailand. Pihaknya juga berencana meluncurkan beasiswa bagi pelajar berprestasi dari Malaysia, Filipina, dan Brunei dalam dua tahun ke depan.
Hilmy, yang tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya didampingi perwakilan yayasan, langsung disambut hangat oleh guru dan siswa MA Al Irtiqo’. Ia akan menempuh pendidikan selama tiga tahun dengan fokus pada bidang studi Ilmu-Ilmu Sosial berbasis nilai keislaman. “Kami yakin keberadaannya akan memperkaya dinamika kelas sekaligus menjadi jembatan persahabatan antarbangsa,” ujar Khikam selaku wakil kepala madrasah bagian prestasi dan jenjang karir.
Langkah MA Al Irtiqo’ ini mendapat apresiasi dari Kementerian Agama Kota Malang sebagai inisiatif yang sejalan dengan visi Indonesia sebagai World’s Islamic Education Hub. Dengan semakin terbukanya akses pendidikan Islam di Indonesia bagi pelajar internasional, diharapkan tercipta jejaring global yang memperkuat toleransi dan kolaborasi antarumat beragama