Dalam kegiatan Guest Teacher Program yang diadakan oleh MA Al Irtiqo’ IMS Malang, Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Faqri Al-Umari, seorang ulama terkemuka, beliau berbagi kunci kesuksesan dan metode menghafal Al-Qur’an yang efektif pada seluruh peserta kegiatan tersebut.
Menurut beliau, kunci kesuksesan terletak pada tekad untuk berjuang. “Barang siapa bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil,” ujar beliau dengan penuh semangat. Beliau juga menegaskan pentingnya untuk terus berusaha, karena seperti bibit yang ditanam, pasti akan menuai hasil.
Menurut beliau, rasa malas adalah bibit-bibit dari syaiton. Untuk mengatasi hal ini, beliau mengijazahkan doa Robbisyrohli shodri wayassirli amri yang beliau peroleh dari Habib Umar bin Hafidz.
Di tengah nasihat inspiratifnya, Syaikh Ahmad juga membagikan metode mudah menghafal al-Qur’an yang diaplikasikan di Yaman. Dengan langkah-langkah mulai dari membaca pada guru dari awal sampe khatam, kemudian dilanjutkan dengan al-Ikhlas sampai ad-Dhuha, kemudian Juz ‘Amm, al- Kahfi, al-Waqi’ah, as-Sajadah, Yaasiin, ad-Dhukhan sampai al-Mulk, selanjutnya bisa dimulai dari al-Baqarah.
Beliau juga menekankan betapa pentingnya istiqomah dalam menghafal Al-Qur’an, dengan cara menghafal satu kaca setiap hari, meninggalkan maksiat meskipun dalam dunia online, dan memprioritaskan menghafal Fajr hingga Isyraq sebelum tidur, meskipun hanya satu halaman.
Selain itu, Syaikh Ahmad memberikan pandangan tentang bagaimana mengajak keluarga masuk Islam. Beliau mengawali dengan mengenalkan Islam secara baik dan mudah-mudahan, sambil menyoroti kelembutan Allah yang berfirman bahwa hidayah hanya datang dari-Nya. Praktik awal yang disarankan adalah menerapkan dan mencontohkan akhlak sesuai syariah.
Sebagai bukti nyata, beliau menggambarkan kisah wali-wali terkenal (Wali Songo) yang menunjukkan bahwa dakwah dengan tingkah laku memiliki dampak yang lebih besar daripada sekadar perkataan.
Tentu saja, Syaikh Ahmad juga menyoroti pentingnya ketegasan dalam dakwah, dengan mengajak dengan baik dan menggunakan bahasa yang baik. Dengan penuh kesungguhan, beliau menyampaikan bahwa melalui pendekatan ini, dakwah dapat mencapai hati dan memberikan dampak positif dalam masyarakat.