Kamis, 14 September 2023, MA Al Irtiqo’ Malang mengadakan kunjungan beberapa ke tempat, salah satunya ialah Museum Brawijaya Malang. Museum Brawijaya merupakan salah satu museum yang menitik beratkan dari sudut pandang TNI. Disana seluruh siswa didampingi oleh Bapak Muhammad Sukni yang menjelaskan tentang asal-usul dan latar belakang terbentuknya museum tersebut.
Museum Brawijaya dibangun oleh Kapten Soemadi pada 4 Agustus 1967 dan diperkirakan selesai pada tahun 1968. Diketahui di museum tersebut terdapat beberapa objek peninggalan, antara lain Mobil De Soto, mobil dinas divisi Jawa Timur Kolonel Soengkono Mask De Soto dalam perjalanan dinas ke Madura dalam rangka perundingan penyerahan kedaulatan dari pihak Belanda, kemudian ada pula patung Raden Wijaya, raja Majapahit yang mempersatukan wilayah nusantara, dan bergelar sebagai Prabu Wijaya.
Namun, terdapat salah satu objek yang paling menarik perhatian para pengunjung, yakni disebut dengan Gerbong Maut. Objek itu disebut demikian karena Gerbong Maut digunakan oleh Militer Belanda untuk mengangkut 100 orang tawanan, pejuang-pejuang Indonesia dari Penjara Bondowoso pindah ke tempat Tahanan Bubutan di Surabaya pada 23 November 1947. Selain itu, dalam gerbong itu juga terdapat banyak korban jiwa diantaranya ada 46 yang meninggal, 11 sakit parah, 31 sakit ringan, 12 sehat.
Selain objek berat tersebut, banyak juga dijumpai benda benda bersejarah yang ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seperti halnya merpati pos, alat pemancar suara dan lain sebagainya yang banyak tersimpan di Museum Brawijaya.