literasi demokrasi siswa madrasah aliyah al irtiqo’

Oleh: Diajeng Srikandi, Nyimas Anggun Dwi Lestari, Cantika Nazma Putri
Ekstrakurikuler Literasi dan Publikasi

Baru-baru ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dengan mengadakan rapat dalam satu hari pada tanggal 21 Agustus. Tindakan ini memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil, yang kemudian menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR pada tanggal 22 Agustus. Banyak yang menilai bahwa DPR terlalu banyak melakukan “drama” politik dan dianggap hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, daripada memikirkan rakyat miskin yang sangat membutuhkan pemimpin yang adil dan jujur. Isu mengenai politik dinasti juga menjadi sorotan. Pertanyaannya adalah, mengapa harus ada politik dinasti dalam pemerintahan? Apakah kekuasaan begitu memabukkan hingga jabatan diutamakan di atas segalanya?

Sebagai pelajar, kita harus sadar dan memahami permasalahan politik yang sedang terjadi di negeri ini. Meskipun kita tidak turut serta dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, penting bagi kita untuk tetap mencari tahu dan memahami isu yang ada. Sebagai generasi muda, kita tidak boleh terjebak dalam fenomena FOMO (Fear of Missing Out) dan hanya ikut-ikutan tanpa pemahaman yang jelas. Lebih buruk lagi jika kita menyalahkan pihak yang benar hanya karena kurang informasi. Hal ini penting bagi kita karena masa depan Indonesia bergantung pada generasi emas yang akan datang. Presiden Jokowi pernah menyatakan bahwa dia akan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa setelah masa jabatannya, namun muncul kritik yang menyebut bahwa ia terlihat haus akan kekuasaan.

Isu ini bukanlah sekadar tentang perbedaan pandangan politik, ini tentang keadilan sosial dan nilai-nilai Pancasila yang seharusnya dijunjung tinggi. Ketidakadilan yang dirasakan ini mengingatkan kita akan perjuangan keras para pendiri bangsa, seperti Soekarno, yang dengan sekuat tenaga memperjuangkan kemerdekaan dan nilai-nilai dasar negara ini. Oleh karena itu, sebagai pelajar, saya merasa marah dan kecewa. Kita membutuhkan pemimpin yang benar-benar berintegritas, bukan sekadar penerus kekuasaan yang haus jabatan. Dalam konteks ini, penting bagi pelajar untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan kritis terhadap perkembangan politik di Indonesia. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton tanpa memahami inti masalah yang sebenarnya, karena masa depan bangsa ini ada di tangan generasi muda yang sadar, cerdas, dan berani memperjuangkan kebenaran.

Refrensi : https://axeslotmenang.com/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
× Hubungi Kami Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday