Pada tanggal 8 Agustus 2023 MA Al Irtiqo’ IMS Malang mengundang tamu dari Yaman atau lebih sering dikenal Hadramaut. Dengan adanya acara Guest Teacher Program dari Baydho’ Yaman. Beliau bernama Syaikh Ahmad Bin Muhammad Al-Faqri Al-Umari keturunan sayyidina Umar Bin Khattab RA dan beliau pun banyak menyampaikan tentang kehidupan Umar Bin Khattab RA lagi murka besar dikarenakan Umar bin Khattab masuk Islam merupakan peristiwa yang menarik.
Pada suatu hari dengan pedang terhunus, Umar bin Khattab menuju Darul Arqam tempat dimana baginda Nabi Muhammad biasa berkumpul dengan para sahabat. Melihat mukanya yang beringas, matanya yang nanar, orang sudah menyangka dan mengerti, ini tentu akan terjadi pembunuhan. Dalam perjalanan menuju Darul Arqam, Umar bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah. Nu’aim bertanya, “Ya Umar, mau kemana engkau?” Umar bilang, “Mau membunuh itu, si murtad itu.” “Si murtad yang mana?” “Yang mana lagi? Itu. Yang memecah belah kita. Yang menghina berhala-berhala kita. Yang menjelek-jelekkan nenek moyang dan keturunan kita. Siapa lagi kalau bukan Muhammad.” Kata Nu’aim, “Umar, tidak salah engkau?, ujarnya Ketika menyampaikan materi mengenai sejarah kepemeimpinan Umar bin Khattab.
“Tidak salah lagi.” “Salah Umar.” “Salah kenapa?”“Apa kamu tidak malu? Kamu mau pergi membunuh Muhammad, sementara adikmu sendiri Fatimah, dia sudah termasuk salah seorang pengikut Muhammad.” Mendengar ini, muka yang memang tadinya sudah marah dan merah, tambah jadi kelam. Bukan main mangkelnya Umar bin Khattab. Orang lain dia musuhi, orang lain dia kejar-kejar, ini malah adiknya sendiri menjadi pengikut dari Baginda Nabi. Tidak jadi menuju Darul Arqam, dia berangkat ke rumah adiknya Fatimah. Di rumah Fatimah sedang berkumpul, Fatimah, suaminya Sa’id bin Zaid dan seorang sahabat Habab bin Arots. Mereka sedang membaca Al-Qur’an. Diketuk pintu oleh Umar, dan dijawab dari dalam, “Siapa di luar?” “Umar!” mendengar suaranya saja, sahabat Habab bin Arots sudah lari ke belakang pintu. Adapun Fatimah yang sedang memegang suhuf, lembaran tulisan Al-Quran itu, menyembunyikan suhuf itu di belakang bajunya sambungnya sambil bercerita kepada seluruh audiens.
Pemimpin pada dasarnya semua manusia dibumi ini adalah pemimpin, sambung Bapak Fiqri selaku kepala madrasah Ketika menyampikan sambutan pada acara GTP tersebut. Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh para siswa MA Al Irtiqo’ tetapi dihadiri langsung oleh para Founder dari Yayasan Arioyosan Malang Ratna Handini, S.H. dan dan Alamsyah, M.Pd., M.M. selaku ketua Yayasan Ariosan. Tumbuh kembang dan besar dalam diri anak-anakku semuanya, akan tumbuh Umar-Umar yang baru. Dalam hal ini Umar di sini adalah kepemimpinan Umar Bin Khattab, suarakan keadilan dalam keabadian dalam memimpin.
–Tim Jurnalistik Anja Kala